Kita menatap langit yang berbeda, berlawanan
Kamu menatap langit di atas sebuah bayang,
dan aku menatap langit lainnya di atas sebuah bayang lain
Aku tak pernah menghadirkan sekat di antara punggung kita, tak mau
Biarkan angin menyelip sesuka hati di antara keduanya
Dan menggelitik geli semua imajinasi yang kita buat
Batas kita hanya seuntai garis imajiner yang tipis dan beku
Biarkan aku yang meniupkan angin tipis dari belakangmu
Tanpa perlu kau melakukan hal serupa
Karena ketika kau pernah sekali menyerobot masuk dan membisikkan kata,
Kata itu terpatri di dasar hati
Maka bayang di hadapanku kini semakin pekat membentuk pola yang tidak kuhendaki
Aku tak ingin pola itu membentuk batas tebal di antara punggung kita
atau malah menghapus segala batas yang kita sepakati
Biarkan aku tahu apa yang aku tahu
Biarlah kau tahu apa yang kita tahu
Tanpa perlu aku tahu apa yang hanya kau tahu: bayang di depanmu
No comments:
Post a Comment