Click If You Want To Know

Saturday, 26 July 2014

Curhatan dari Dalam Hati Banget: Sebuah Kekecewaan

   Pada beberapa postingan sebelumnya, saya sempat berkata akan membuat postingan tentang curahan hati saya paling dalam mengenai apa yang waktu itu sedang memanas di social media manapun. Entah mengapa semuamuanya ribut dan banyak opini yang menjelek-jelekkan. Okay, you know what I mean. PEMILU CAPRES 2014.

   Plus satu lagi, serangan agresi Israel pada Palestina di jalur Gaza. But, this one is not as "hot" as the first one.

   Jadi, ceritanya kebetulan saya ada di warnet dan lagi fokus mengerjakan sesuatu. Sekalian saya buka beragam socmed saya (cuman dua sih sebenernya, plus blog waktu itu). Timeline saya isinya full tentang dua berita itu.

Tentang Rindu Entah Untuk Siapa

Semesta tahu itu rindu, tapi entah kepada siapa

Apakah kamu merasakan sesak yang membebat dadamu hingga kamu tak sanggup untuk menahannya? Sayang, itu rindu. Tapi kepada siapa?

Sejenak satu dari seribu nama yang kamu tahu tiba-tiba mengisi aliran kapiler-kapiler otakmu, beserta darah dan seluruh sari-sari metabolisme tubuhmu, membuatmu semakin penasaran pada sosok yang memiliki nama indah itu. Hatimu ragu bahwa itu rindu. Rindu untuk siapa?

Bagaimana Bila Kamu yang Membuatku Jatuh Cinta


Coba dengar,
Selama ini kamu bercerita uring-uringan dihadapanku
Tentang perasaanmu yang kalang kabut setiap kali bertemu
Tentang rindu-rindumu yang tertahan
Tentang keinginanmu yang tak bisa tertuang
sebab, kamu perempuan
Tidak dan jangan memulai duluan, katanya

Batas

Kau dan aku saling berbagi punggung
Kita menatap langit yang berbeda, berlawanan
Kamu menatap langit di atas sebuah bayang,
dan aku menatap langit lainnya di atas sebuah bayang lain
Aku tak pernah menghadirkan sekat di antara punggung kita, tak mau
Biarkan angin menyelip sesuka hati di antara keduanya
Dan menggelitik geli semua imajinasi yang kita buat
Batas kita hanya seuntai garis imajiner yang tipis dan beku
Biarkan aku yang meniupkan angin tipis dari belakangmu
Tanpa perlu kau melakukan hal serupa
Karena ketika kau pernah sekali menyerobot masuk dan membisikkan kata,
Kata itu terpatri di dasar hati
Maka bayang di hadapanku kini semakin pekat membentuk pola yang tidak kuhendaki
Aku tak ingin pola itu membentuk batas tebal di antara punggung kita
atau malah menghapus segala batas yang kita sepakati
Biarkan aku tahu apa yang aku tahu
Biarlah kau tahu apa yang kita tahu
Tanpa perlu aku tahu apa yang hanya kau tahu: bayang di depanmu

Meaning of Move On For Me Is...

   Entah ada badai apa, seseorang bertanya kepada saya, "Kamu belum move on ya?" Inti dari segala basa-basinya sih begitu.

   Well, bagi beberapa orang yang saya tahu termasuk saya sendiri, saya sudah lama move on. Serius. Indikator move on apa sih? Mungkin bagi beberapa orang sedikit beda ya, tapi bagi saya move on itu adalah ketika kita benar-benar tidak meratapi apa yang di belakang dan terus menatap ke depan tanpa batas dan melakukan apapun untuk ke depannya lebih baik lagi. Intinya, ya melupakan apa yang terjadi kemarin dan kembali fokus untuk menghadapi rintangan di depan. Sejenis kalau lagi ngerjain ujian: datang, kerjakan, lupakan.

   Kalau ngomongin mantan, well, nggak ada salahnya mantan itu dikenang, tho?

Thursday, 24 July 2014

Golden


You are golden,

Precious as a prayer flying up through the air
While the rain is falling
Golden, timeless as a kiss
Baby I don't wanna miss another perfect moment
To tell you, how you make me feel
The day you strolled in, my heart was stolen
Cause you are golden

Lady Antebellum - Golden


Friday, 11 July 2014

Let's Do This!

   It's already been... July.

   Kalau udah waktunya pulang kampung selalu nggak nyadar kalau udah nggak ngeblog lama. Alasannya satu dan simple: nggak ada internet. Kalau di Bogor, bisa ke kampus dan manfaatin wifi yang cepetnya subhanallah, kalo di rumah? Kudu ke warnet. I'm totally serious. Sinyal modem nggak nyampe ke dalem rumah and it feels so... you know what I'm thinking.

   Well, talking about home, finally I'm home! Alhamdulillah, after having a great sickness for these 3 months called HOMESICK. Going back to Jember city, meet my real home, my old friends, my dear books. Tapi, begitu nyampe Jember langsung disuguhi sama kesibukan yang nggak biasa: magang. Tiap hari selama dua minggu. Alhasil berasa seperti masih sekolah dulu: pagi berangkat, sore baru pulang. But, it's totally fun! Alhamdulillah :)

   Saya paling nggak suka kalau liburan di rumah, tidur, doing nothing, terus berakhir ngegalau gara-gara nggak ada kerjaan. So boring. Alhamdulillah, kali ini dikasih kesempatan buat ngerasain magang yang pertama kalinya, meskipun cuman dua minggu. Meskipun harus jauh dari rumah, berangkat sejam sebelum waktu masuk, harus ngebut di jalan, but it's okay. Karena baru beberapa hari saya merasakan magang, saya merasa belajar banyak sekali hal! Tentang dunia kerja, tentang bagian yang saya ambil, tentang real work!