Sesaat, aku kira kita semacam agen Neptunus...
karena seringnya kita berada dalam satu pemikiran,
dan tahukah, ternyata kita pernah sama-sama saling sebal satu sama lain,
bahkan, aku pernah memakai komputer yang sama dengan yang pernah kamu pakai sebelumnya,
ketika aku rindu kamu, namamupun langsung tertera di handphoneku
aku tahu ketika kita sama-sama saling jaim, menjaga gengsi satu sama lain,
dan, entah kenapa pelupuk ini tak bisa menjadi bendungan air mata paling ampuh ketika aku mendengarmu sakit,
ketika lisan mengucapkan doa, namamu selalu terjamah,
kita juga menyukai warna yang sama dan berbagai hobi yang sama lainnya,
bahkan semesta saling berkonspirasi mempertemukan kita dan membuka hati ini kepada seseorang yang satu bulan awal rutin bertatap muka setiap 2 hari sekali,
tak hanya sekali, semesta telah mendengungkan namamu lama sekali, bahkan sebelum cerita ini dimulai,
dan, aku kira akulah tulang rusukmu yang hilang itu.
Meskipun sekarang aku tahu ada dia di hidupmu, dia yang selalu menyayangimu dengan setulus hatinya...
aku tetap menganggap akulah radar Neptunusmu,
karena aku tahu sebenarnya dia yang kamu sayang,
dan aku tahu dia sangat menyayangimu,
karena meskipun aku tidak tahu kamu sepenuhnya, tapi entah hatiku yakin,
if you're not mine, then why does your heart return my call?
Well, bukankah kamu yang pernah mengingatkan hal ini padaku?
dan sekarang kau juga mengingatkan hal ini padanya. I'm surely know about it.
Cause we have the same radar, don't you realize it?
Btw, I miss your sudden message. Don't you know, at the time, I did call you via my heart.
:p
Lol, I'm not lying. I do miss it.
No comments:
Post a Comment