Aku kesal ketika membaca sebuah notif yang muncul di tray. Aku sebel sama kamu lagilagiLAGI!
Ya, kenapa kamu mampir hanya sebentar dan membuatku kesal sekali lagi? Seperti tiada habis sifat usilmu yang kau tunjukkan padaku.
Dan, aku hanya bisa menatap pilu masa depanku, oh itu masa depanku. Ya, yang barusan kamu "hancurkan" itu dengan kata-kata yang membuatku sangat pilu. Hey, kamu!
Aku bisa saja menegurmu. Mengirimkan Line dengan sticker super alay Moon yang berekspresi sedang marah. Atau me-mention-mu di twitter ketika aku meluapkan kekesalanku. Atau menuntutmu esok hari ketika kita bertemu. Bisa saja dan itu mungkin akan terjadi.
Tapi, aku tak seberani itu. Aku selalu tak punya keberanian untuk membuka mulutku untuk menyapamu. Aku terlalu malu. Sudah berapa kali radar kita keep connected? Ketika aku sedang sebal dan kamu bisa menebak itu semua. Ketika aku butuh kamu, dan tiba-tiba kamu muncul. Mungkin memang tidak kau sadari, tapi aku selalu menyimak semuanya.
Menyimak bahwa mungkin kita bisa membaca pikiran satu sama lain, tidak, membuatnya menjadi sebuah gelombang suara yang akan terdengar di koklea kita. Seperti waktu itu. Seperti kejadian berulang-ulang yang terus terjadi. Seperti Enrique Geum dan Go Dok Mi. Kamu tahu? Aku rasa kamu hanya sinis ketika aku menceritakannya.
Hah, dan sekali lagi aku harus merengut setelah kesal, dan tersenyum karena ulahmu membuatku sadar, aku suka kamu. In the old time.
Hmm, mungkinkah kita bisa saja disebut Kugy-Keenan couple atau Kke Geum-Dok Mi couple di dunia nyata? Haha bisa jadi ya.
No comments:
Post a Comment