Kamu yang hanya membuka satu mata untuk melihat dunia
Bisakah kau melihat diriku seutuhnya?
Ketika kita dulu mudah saja tertawa, sekarang hanya ada anggukan dan gelengan
tanpa melihat ke depan, tanpa saling melihat mata. Asal menjawab.
Hah, apa bagimu ini sudah tidak penting?
Apa bagimu melihat mataku sudah tidak ada guna?
Apa bagimu telingaku bukan penampung yang baik lagi?
Apa bagimu mulutku sudah tak bisa dipercaya lagi?
Apa bagimu pelukanku tidak cukup untuk merengkuh duniamu?
Mungkin.
Ah, aku lebih sedih kehilangan kamu dari apapun di dunia kecil ini.
Ya, kamu kamu kamu.
Kali ini kamu berbalik arah, membiarkanku melihat punggungmu, meninggalkanku sendiri.
Bahagia sendiri.
Aku mati sendiri.
Aku benar-benar sedih dengan segala asumsi di pikiran mereka.
Yang tanpa banyak bertanya dan kemudian pergi begitu saja.
Dengan seribu keheningan tanpa tanda tanya.
Jauh lebih sedih daripada harus kehilangan cinta.
Aku tidak lebay, tidak alay, tidak gila. Hanya ingin berekspresi. Karena hanya ini yang bisa aku lakukan.
Karena ini duniaku.
Semoga mereka mengerti.
No comments:
Post a Comment