Click If You Want To Know

Friday, 22 November 2013

Dari Kedua Mata Itu Harusnya Kamu Bersyukur

Dari kedua mata itu kamu melihat,
jutaan bendaran cahaya yang mengombinasi, bersatu padu, membentuk gugusan nampak, membentuk kalung bewarna-warni yang mudah saja kamu sebut pelangi. Dadamu bergetar, senyummu mengembang. Adakah kamu bersyukur atas nikmat Tuhan yang kau kagumi ini?


Dari kedua mata itu kamu melihat,
bulir-bulir embun pagi yang jatuh di atas rerumputan. Memberikan kesegaran di setiap hembusan napas. Atau kuningnya cahaya mentari yang masuk melalui celah-celah jendelamu tiap pagi. Dan tanganmu bermain di lintasan cahayanya, bersama debu-debu yang ikut menari di antara sela-sela jarimu. Dan langit biru menjadi saksi kehidupanmu hari ini. Sudahkah kamu bersyukur terbangun dari mimpi?

Dari kedua mata itu kamu melihat,
orang-orang berlalu lalang. Orang-orang berjalan cepat. Orang-orang tertawa. Orang-orang mengangguk dan tersenyum. Orang-orang berbicara. Orang-orang menyapa pagimu. Orang-orang berlari. Orang-orang naik angkot. Orang-orang ngebut. Orang-orang duduk dan berdiri. Orang-orang mengumpat. Orang-orang menunduk dan pergi. Orang-orang beramah-tamah. Orang-orang berbicara. Orang-orang diam. Sudahkah kamu tersenyum dan menyapa mereka hari ini?

Dari kedua mata itu kamu melihat,
fenomena dunia yang menjadi drama semesta. Jatuh, bangun. Sakit, sehat. Sedih, senang. Marah, bahagia. Berpisah, bersatu. Benci, cinta. Kamu tahu semua itu berputar, berotasi seperti bumi dan benda angkasa lain. Kamu tahu benar semua itu bergravitasi. Kamu tahu benar Tuhan adalah sutradara langit paling hebat. Kamu tahu dan adakah kamu bersyukur untuk setiap peran yang kamu mainkan di tanah ini?

Dari kedua mata itu kamu melihat,
ada momen yang setia kamu abadikan. Ada perpisahan yang menyakitkan. Ada pertemuan yang tak disangka. Ada kemenangan, ada kekalahan. Ada dua orang yang saling melambaikan tangan. Ada kemacetan dan pengamen, serta pengemis. Ada hujan yang membasahi tempatmu berpijak. Ada ombak yang menghapus jejakmu. Ada cerita yang kamu saksikan. Adakah senyummu masih tersisa untuk itu semua?

Lalu dari mata hati kamu melihat,
ada ketulusan yang menyentuh. Ada keikhlasan yang memenuhi sudut hati. Ada sakit yang menghujam dada. Ada cinta yang terpendam. Ada rindu yang menyesakkan.  Ada kekaguman yang memenuhi ruang dada. Ada kebohongan yang terselip cerdik. Ada akal busuk yang menghiasi ruang otak. Adakah terlintas di pikiranmu bahwa kamulah yang manusia paling sempurna?

Lihatlah lagi dengan kedua matamu. Apa yang sudah kamu syukuri hari ini?


No comments: