Click If You Want To Know

Monday, 1 July 2013

One Year of Mystery of Heartache

   Dari sekian juta manusia di bumi yang membaca judul ini, tidak lebih dari 10 orang yang akan mengerti, bahkan kurang dari 5 orang tentu 'paham'. The day of the heartache.
   First and the biggest question: "What did happen?"
   Saya cuman bisa jawab, "A night of full of mystery that couldn't resolved until now."
   Iya, misteri tak berujung. Kalaupun saya tanya pada narasumber yang sama dengan setahun yang lalu, saya YAKIN jawaban mereka akan sama. Dan, saya YAKIN salah satunya nggak akan jawab apa-apa dan satu yang lain nggak akan mau membahas entah karena masih nggak enak atau merasa bersalah atau apapun yang saya tidak tahu.
   So, whatever, guys!
   Saya di sini tugasnya sebagai detektif, mencari tahu kebenarannya. That's all. Apa salahnya sih berkata jujur? Sudah tidak ada apa-apa kan? Saya sudah bisa tertawa sepuas-puasnya sekarang. Lalu siapa yang perlu kau takutkan untuk kau sakiti?
   Kadang saya berharap sekali satu orang dari mereka bercerita, semacam report perkembangan yang ada ke saya, supaya saya mengerti keadaannya. Supaya saya bisa menimbang apa yang harus saya lakukan. Mungkin dia berpikir nanti hal ini tidak terlalu penting untuk dibahas. Selama kebenaran belum terungkap, INI PENTING.
   Seperti yang pernah saya katakan ke semua orang yang saya share, INI BUKAN MAIN-MAIN.
   Tapi sepertinya orang-orang berpikir bahwa saya masih dendam atau marah atau segalalalalanya. Well, it's not exactly what I feel. I just need to know. My curiosity would kill you harshly. I promise.
   Tapi sebenarnya, berat. Berat untuk percaya bahwa pelakunya adalah orang yang dekat dengan kita, orang yang kita sayangi, sementara semua bukti tertuju padanya. Benar kata Shinichi. Ada defense dari hati maupun logika kita untuk menyangkal kebenaran itu. Apapun akan dilakukan untuk membuktikan bahwa dia bukan pelakunya. Tapi masalahnya, siapa? Siapa lagi?

Sayangnya... saya hanya bisa duduk diam. Duduk diam dengan jutaan persepsi dan hipotesis yang mengakar. Jangan salahkan saya jika orang yang "innocent" juga jadi sasaran.


1 comment:

Anonymous said...

ini knapa pit? :o