"KAMU"

Entah kenapa aku suka sekali menulis tentang "kamu". Subjek yang sebenarnya tak pernah jelas. Yang mungkin bikin sebagian orang merasa dirinya pantas menyandang "kamu".



Tapi, siapa tahu itu benar-benar "kamu". Karena memang "kamu" yang selalu mengisi rongga dada ini menjadi sangat sesak. Karena memang "kamu" yang menjadi teman ngopi pagi hariku setiap hari. Karena "kamu" yang langsung menari-nari di otakku dalam keadaan apapun. Karena hanya "kamu" yang hadir tepat waktu dan tak pernah absen dalam harap tak-berbatasku. Karena "kamu" satu-satunya orang yang aku benci tapi tak bisa dibenci, aku lupakan tapi tak bisa dilupakan, aku sayang tapi tak bisa disayang, aku cemaskan tapi... siapa aku bagimu?

Sedih, bukan? Tapi entah aku tak bisa lepas berpikir tentang "kamu". Sampai-sampai diktat kuliah protes karena mereka tak sedikitpun mendapat tempat di otakku. Bahkan, tubuhku tak sempat terpikirkan untuk terurus dengan baik. Sampai segininya? Tidak juga. Tapi, berpikir tentang "kamu" pun mengeluarkan energi yang jauh lebih banyak dari asupan yang sehari-hari aku masukkan. Tidak sebanding, otakku jauh lebih lapar memikirkan "kamu" daripada perut yang meraung-raung minta diisi. Aku sudah tak peduli.

Atau bahkan Tuhan pun cemburu. Karena setiap mengingat-Nya, bayangmu selalu menghantui.

Tapi "kamu" tak pernah peduli, bukan?