Click If You Want To Know

Wednesday, 29 December 2010

TERORISmasa 09/10

And this is the story about my lovely X grade class...
that is unforgetable...
X3, TERORISmasa...






 TERORISmasa (TEn thRee gOkil gaRIng Smasa)
            Setahun itu ternyata tidak selama yang dibayangkan ya. Rasanya seperti baru kemarin kita dipersatukan lewat MOS, ternyata kita sekarang sudah harus menjadi anak tengah di SMASA, sekolah kita tercinta. Akhirnya kita dipisahkan oleh sebuah penjurusan yang akan menentukan masa depan kita, IPA dan IPS, dan sebuah pembagian kelas yang akan menentukan classmate kita selanjutnya untuk 2 tahun mendatang.
            Mungkin jika kita melihat papan pengumuman Penerimaan Siswa Baru beberapa waktu lalu, rasanya kita diingatkan kembali oleh perjuangan kita dalam merebut bangku di SMA Negeri 1 Jember. Dengan mengalahkan sekitar 500-an anak, akhirnya kita bisa masuk ke SMASA dan bertemu dalam satu kelas yang beranama X-3, suatu kelas yang dihuni oleh mahluk-mahluk yang berasal dari latar belakang berbeda. Ada yang dari SMPN 1 Jember, SMPN 2 Jember, SMPN 3 Jember, SMPN 4 Jember, SMPN 1 Bondowoso, SMPN 1 Srono, SMPN 1 Puger, SMPN 1 Rambipuji, dan SMPN 1 Ambulu (btw, kebanyakan dari SMPN 1 ya). Awalnya kita tidak mengenal satu sama lain, kita hanya bisa bercanda dan berkumpul dengan teman dengan SMP yang sama, dan bagi yang sendirian mungkin berkenalan dengan satu dua anak di depan, di belakang, maupun di samping bangkunya. Awal pertemuan kita sebenarnya saat kita melakukan Psikologi Tes. Namun, kita mungkin masih jaim dengan teman-teman yang belum kita kenal, masih malu dan sungkan untuk berkenalan.
            Dan kegiatan MOS dimanfaatkan oleh beberapa anak untuk berkenalan. Seperti saya waktu itu. Saya ingat sekali waktu itu saya (dan sampai detik-detik terakhir tahun ajaran) saya duduk dengan Wulan, atau yang biasa saya sebut Wepe. Kami berdua pertama kali berkenalan dengan Ines dan Fenyka yang duduk di depan kami. Kemudian Gandu memperkenalkan diri pada kami, awalnya dengan bertanya whether kami kenal dengan Dionita. Of course we know her as well. Setelah itu, kami berkenalan dengan Dewi dan Nindi yang duduk di bangku samping kami. Dan begitulah.
            MOS memang masa dimana selama tiga hari, kami, murid-murid baru, dibimbing dan diberi pengarahan mengenai sekolah baru kami. Adapula anggota Pos Sadis yang lebih dikenal dengan POSDIS yang bertugas untuk menegasi murid-murid baru, menghukum apabila ada yang melakukan kesalahan (dan itu sangat menyebalkan). Apabila kami melakukan kesalahan sekali, kartu ID kami akan dipasang pita berwarna hijau, dua kali bewarna kuning, tiga kali berwarna merah, dan empat kali diberi warna hitam atau diblacklist. Dan banyak sekali peraturan yang harus kami taati. Dari yang membawa tas yang terbuat dari jarik, 3 helai daun kering, pin, gantungan kunci, stiker, buku MOS, kotak pensil yang terbuat dari tempat pasta gigi, spidol, pulpen, 5 lembar HVS dan selembar bufalo yang disusun sedemikian hingga menjadi buku (halah), dompet yang terbuat dari tempat sabun yang harus diletakkan di sabuk, air minum yang dikalungkan di leher dengan tali rafia, hingga topi yang berasal dari tempat nasi (apasih itu namanya. =.=a). Adapula pula peraturan mengenai tempat-tempat yang tidak boleh kami injak selama MOS berlangsung.
            Nah, dari kegiatan MOS itu sendiri ada beberapa kejadian lucu dan polos dari anak-anak X-3. Ada yang setiap pagi datang telat, ada pula yang dengan polosnya berjalan di area terlarang untuk diinjak. Ian juga sempat mengalami kejadian lucu ketika harus berhadapan dengan anak POSDIS yang memeriksa ke setiap kelas. Waktu itu ada seorang mbak-mbak yang bertugas memeriksa kuku setiap murid baru, sebut saja mbak L (ya pasti semuanya tahu mbak yang satu ini. :D). Jujur saja mbak itu memang kurang jelas ketika menyebutkan ‘KUKU’ dan teman saya yang gokil ini salah mendengar menjadi ‘BUKU’. Dengan tampang polosnya (hidiih iya ta? xP), dia membuka buku MOSnya dan langsung dia kena semprot mbak L itu. Hemm, ckckck. Mungkin juga ada beberapa peristiwa yang menyenangkan bagi beberapa teman yang lain, namun karena saya tidak tahu apa ditambah mereka tidak cerita, saya tidak bisa menceritakannya di sini.
            Kami semakin dipersatukan ketika MOS kami harus menyajikan suatu aksi yang lain daripada yang lain untuk malam inagurasi. Dengan bantuan beberapa pendamping kelas kami yang berasal dari OSIS (they are Mb Desmi, Mb Fitra, Mb Riska, Mas Made, dan Mas Riski), kami mengonsep aksi kami dengan tema lingkungan, sebuah drama musikal yang menurut saya gokil, gajel, tapi seru! Kami juga harus membuat sebuah nama kelas, yang dalam pembuatannya dipenuhi dengan ide-ide seru dari kami dan juga pendamping kelas kami. Daaan kami akhirnya memutuskan untuk memakai nama JACKOS 3 (maaf saya lupa singkatannya :P), nama yang diusulkan oleh ketua kelas kita, Nizar atau biasa dipanggil Ije. Well, kami juga sudah membuat sebuah organisasi kelas. Ketua kelas dipercayakan pada Ije, wakil ketua kelas dipegang oleh Ardhian atau yang terkenal dengan sebutan Ian, sekretaris dipegang oleh Ilma, dan Aurora sebagai bendahara terpilih (dipilih menjadi bendahara maksutnya #gajel).
            Inagurasi yang merupakan malam puncak dari kegiatan MOS itu sendiri berjalan dengan sangat sukses! Ceritanya, Ian menjadi Michael Jackson yang sedang mengadakan konser. Dengan aksi akrobatnya yang tidak dimiliki oleh anak-anak kelas lain, ia mendapat banyak sekali tepuk tangan dari penonton. Kemudian tiba-tiba munculah seorang Ridho Roma, yang diperankan oleh Abang Ridho, yang menasehati MJ untuk selalu mencintai lingkungan. Dan drama musical berdurasi 5 menit ini ditutup dengan memungut sampah di sekitar mereka. Sebenarnya mereka berdua tidak menghafal dialog mereka sama sekali karena dibelakang panggung ada dubber yang membacakan dialog mereka. Ian dan Ridho hanya melakukan senam mulut di atas panggung (di tengah lapangan maksutnya). Meksipun hanya sebentar, tapi aksi kami mendapat juara lho! :D
            Finally, setelah acara MOS berlangsung, akhirnya kami bisa menjadi murid normal seperti sedia kala yang menerima pelajaran layaknya murid-murid pada umumnya.
            Dengan wali kelas seorang guru bahasa Indonesia paling cantik se-SMASA (ceileeh), kelas kami semakin lama semakin terlihat kekompakannya. Hal itu dibuktikan dengan diperolehnya juara dalam kejuaran antar kelas. Yang paling membanggakan, ketika kelas kami mendapatkan The Best Art Article untuk artikel majalah dinding kelas kami. Dan, alhamdulilah, kami juga mendapatkan hadiah uang sebesar Rp 300.000. He he, lumayan buat makan-makan.
             Guru-guru yang mengajar di kelas kami juga terbilang colorful. Ada yang garing ketika mengajar, ada yang yang nggak jelas, ada yang baiiiiiik banget memberikan nilai bagus. Ada juga yang killer kalau memberikan soal ulangan.
             Dan selama setahun terakhir, kami berusaha untuk mengabadikan setiap momen yang berharga (ceilee). There are hundreds photos and videos we have captured within one year. Dan karena terlalu banyak, saya tidak bisa menampilkan di sini satu persatu. Mungkin yang memoriable saja.
           Setahun, benar-benar waktu yang terlampau singkat. Banyak kegiatan yang telah kami lakukan bersama, baik di dalam kelas maupun di luar sekolah. Mulai dari foto-foto, ngerjain anak, jalan-jalan, melancong, dan foto-foto lagi. Rasanya ingin sekali lagi, sehari lagi bersama anak-anak TERORIS, menggila bersama sehari lagi. Rame-rame sekali lagi. Terlalu banyak kenangan seru nan indah.
          Kebersamaan dan kekompakan, itulah yang saya suka dari kelas ini. Kami sering berkumpul ke rumah salah satu dari kami ketika tidak ada jadwal sekolah, menghabiskan waktu bersama, menyikat habis makanan yang disediakan oleh tuan rumah, dan seperti biasa, kami pasti tidak akan melewatkan sesi foto-foto!
            Daan tak terasa akhirnya setahun telah berlalu. Meski kami sekarang berbeda kelas, tapi kebersamaan itu akan selalu ada. Semua itu hanya menjadi kenangan yang tak terlupakan untuk kami. Kebersamaan, tawa, tangis, harapan, doa, dan riuh yang tak akan pernah tergantikan, selamanya akan ada di benak kami.

X.3 karya X.3
Pertemuan suatu titik dismasa
siapa yang berada didalam X.3
dimana sebenarnya X.3
bagaimana keadaan X.3
...dan ada apa di X.3
merenggut mimpi
meraih cita2 bersama X.3
suka duka canda tawa
tangis bahagia hingga tangis pilu
terdengar dari X.3
dari perbedaan yang ada,
menjadikan sepuluh tiga TERORISMASA
kenangan-kenangan yang kita lalui bersama
mampukah kita berpisah dari TERORISMASA
Kepadamu aku bertanya



welcome to our class
announcement by TERORISmasa
Struktur Organisasi TERORISmasa yg beda daripada yg lain


Suasana kelas tercinta

hewan peliharaan anak-anak TERORISmasa


going to Resi's house
at Resi's house











Romi jatuh di sawah





Rusi tiba-tiba kram di perjalanan pulang





At Bakso Mercon


At Pasput








Add caption
Performance terakhir TERORISmasa
NUBIR

Rumahnya Romi

This is it...The Big Family of TERORISmasa

2 comments:

Anonymous said...

keren abis
tercakup semua secara aktual, tajam dan terpercaya

Duve's said...

huhu..
kangenn.. pengen skelas lagi.. 3 taon klo bisa.. >.<

rett, follow blog.q ya.. duvesite.blogspot.com
masih baru, tulisannya sek dikitt..
hhe..